Makam Pocut Meurah Intan |
Pocut Meurah Intan merupakan wanita yang patut dicontoh dalam perjuanganya, demi berjuangan dan mengabdi pada tanah airnya ia korbankan segalanya, termasuk anak-anaknya.
Karena semangat juangnya yang sangat besar tampa mengenal lelah, Belanda menjulukinya Heldhafting yang memiliki arti yang “gagah berani” dan juga dijuluki sebagai “Singa Betina”.
Lantas bagai mana kah sejarah perjuangan Pocut Meurah Intan ini, langsung saja kita menuju pembahasanya.
Berikut ini adalah :
Sejarah Pocut Meurah Intan
Pocut Meurah Intan lahir didaerah Biheue tahun 1833, Biheue adalah sebuah kota kecil bagian dari wilayah Sagi dibawah kekuasaan Kesultanan Aceh.
Baca juga : Cut Nyak Dien Uraian Lengkap
Pocut Meurah Intan merupakan wanita gagah berani sama halnya seperti wanita aceh lainya yang berjuang dalam mengusir Belanda, seperti Cut Nyak Dhien Cut Muthia dan lain lain. Pocut Meurah Intan memimpin pasukan gerilya didaerah Laweung. Pocut Meurah Intan juga mengajak putra-putranya dalam peperangan menghadapi Belanda.
Didalam perang gerilya yang dilakukan Pocut Meurah Intan dan pasukanya mereka lebih sering keluar masuk hutan berpindah dari tempat ketempat lainya.
Baca Juga : Nyimas Melati Pahlawan Wanita Tangerang
Tertangkapnya Pocut Meurah Intan
Tepatnya pada tanggal 11 november 1902, dua tahun setelah putra pertamanya tertangkap, Pocut Meurah Intan pun tertangkap, didalam penangkapanya tersebut sunggu memiliki kesan dramatis dan membuat kita para pembaca kisahnya menjadi gemetar mengetahui sebegitu keras dan besar tekad Pocut Meurah Intan dalam memperjuangkan tanah airnya.
Kisah tertangkapnya Pocut Meurah Intan ini dikisahkan oleh seorang wartawan perang khusus meliput perang Aceh, orang itu bernama H. C. Zentgraaff, ia mencerittakan bahwa Pocut Meurah Intan dikejar dan dikepung oleh satu grub pasukan elite yaitu Marsose yang berjumlah 18 serdadu dan dipimpin oleh seorang Veltman.
Dalam penangkapanya itu Pocut Meurah Intan tidak begitu saja menyerah, dengan beraninya ia mengeluarkan senjata rencongnya, dan tampa pikir panjang ia menusuk selaruh pasukan marsose tampa takut, Dalam penyerangan tersebut, Pocut Meurah Intan mengalami luka begitu parah.
Setelah ditangkap Pocut Meurah Intan dibawa ke banda aceh dan dipenjarakan disana, selama dipenjara ia mengalami siksaan tiada hentinya baik fisik maupun batin, ia menjalani hidup sebagai tawanan perang hingga akhirnya ia dibuang kedaerah Blora.
Baca juga : Perjuangan Cut Nyak Meutia
Wafatnya Pocut Meurah Intan
Tepatnya pada tanggal 6 Mei 1905 Pocut Meurah Intan dan putranya beserta salah satu keluarga Kesultanan Aceh bernama Tuanku Ibrahim di buang ke Blora Jawa Tengah.
Pocut Meurah Intan menjalani kehidupanya sebagai seorang nenek tua yang sudah encok di Blora selama 32 tahun, sampai akhirnya ia wafat di usia sekitar 105 tahun. Dia dimakamkan di pemakaman umum di Desa Tegal Sari, Kabupaten Blora pada tanggal 19 September 1937.
Itulah kisah dari perjuangan Pocut Meurah Intan yang gagah berani dan keras kepala demi martabat rakyat dan tanah airnya yang di acak acak oleh Belanda, semoga bermanfaat dan trimakasih sudah mengunjungi blog ini, jangan lupa share keteman-teman kalian.