Kartosoewirjo : Biografi Lengkap

S.M Kartosoewirjo

Kartosoewirjo : Biografi Lengkap
S.M Kartosoewirjo


Kartosoewirjo – Yah dia adalah imam pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, tetapi meskipun hidupnya berakhir di tiang gantungan sebagai seorang pemberontak, namun tetap saya beliau ini memiliki jasa dalam pergerakan Kemerdekaan Indonesia.

Dalam pembahasan sejarah harus jelas tanpa ada yang ditutupi, sekalipun orang tersebut jahat atau kejam dimasa lalunya, tetapi tidak patut jasa kebaikan yang pernah ia perbuat harus dilupakan, atau bahkan dihilangkan.

Kartosoewirjo yang merupakan Tokoh Sumpah Pemuda berteman akrab dengan Musso dan Soekarno, jalinan persahabatan itu bermula saat ketiganya sama-sama tinggal dirumah H.O.S Cokroaminoto.

Biografi Kartosuwirjo

Kartosuwirjo atau yang bernama asli Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, lahir tanggal 7 Januari 1907 di Cepu, Jawa Tengah, ayahnya bernama Katosoewir, berprofesi sebagai mantri candu, dan memiliki 6 saudara kandung.

Beliau lahir dari keluarga yang kurang taat beragama, latar belakang keluarga nya yang tergolong mampu mendukung pendidikan dia sampai bisa sekolah diluar kota.

Kartosoewirjo terobsesi dengan ajaran agama islam setelah ia berguru pada Cokroaminoto yang kemudian mendorong nya untuk mendirikan negara Islam.

Pendidikan Kartosoewirjo

Kartosoewirjo terlahir dari keluarga mampu membuatnya dapat merasakan dan mengenal pendidikan di sekolah-sekolah modern dan layak, ditambah lagi pada masa itu pemerintah Hindia Belanda menerapkan politik etis(balas budi) sejak tahun 1901. Baca Juga Biografi Sie Kok Liong.

Diwaktu kecilnya, Kartosuwirjo memulai pendidikan pertamanya di Tweede Inlandsche School sampai tamat dan kemudian pindah ke Hollandsch Inlandsche School di Rembang, Jawa Tengah.

Kemudian kedua orang tua Kartosuwiryo menyekolahkan anaknya di Europeesche Lagere School di Bojonegoro, Jawa Timur, yang mana ini merupakan sekolah elit diperuntukkan anak Belanda dan Bangsawan.

Kartosoewirjo Masuk Sekolah Kedokteran

Setelah tamat sekolah menengah, orang tua Kartosuwirjo memasukanya ke Nederlandsch Indische Artsen School (Sekolah Kedokteran) di Surabaya, sejak saat itu dia menjadi tertarik dan mengenal dunia pergerakan.

Beliau ini adalah sosok seorang yang memiliki ide-ide kebangsaan condong ‘kiri’ itu semua ia dapatkan dari bacaan buku milik pamanya (Mas Marco Kartodikromo)tentang sosialisme, Mas Macro adalah tokoh Sarekat Islam (SI) sekaligus berprofesi sebagai Wartawan.

Dari bimbingan pamanya ini, Kartosuwirjo mulai terjun kedunia politik, khususnya gerakan pemuda, berawal dari bergabung ke Jong Java kemidian Jong Islamieten Bond, dari organisasi ini diketahui ia banyak membaca buku-buku keislaman.

Salain dari buku, pengetahuan dia tentang islam ia dapatkan dari hasil berguru kepada kyai-kyai dan salah satu guru ngajinya yakni Notodiharjo seorang tokoh Sarekat Islam Indonesia asal Jawa Timur.

Kartosoewirjo Dihukum Mati

Kartosoewirjo ditangkap lalu diadili dalam persidangan Mahkamah Darurat Perang, dengan dakwaan telah melakukan pemberontakan dan penghiatan atas pemerintahan yang sah atau bisa disebut Makar.

Hasil perisdangan memutuskan imam DI/TII dijatuhi hukuman mati, proses eksekusi nya dilakukan pada tanggal 5 September 1962, beberapa bulan setalah tertangkap.

Lokasi hukuman mati tersebut dilaksanakan di Pulau Ubi, daerah kepulauan seribu, Jakarta dan langsung dimakamkan disana