Sejarah Teluk Naga
Sejarah nama Teluk Naga sendiri berasal dari kata Teluk dan Naga, Teluk berarti sebuah muara yang menjadi dermaga untuk bersandar dan terdapat jalur transfortasi air, sedangkan nama Naga di ambil dari perahu orang china yang terdapat simbol atau lambang-lambang naga.
ringkasnya di namakan Teluk Naga karena dahulunya banyak kapal-kapal naga(kapal orang china yang terdapat simbol atau lambang naga) yang bersandar dan melintas di daerah itu untuk menuju benteng yang terdapat di pinggiran sungai cisadane.
Teluk Naga merupakan nama desa dan kecamatan disalah daerah di kab. Tangerang, Teluk Naga dahulunya adalah sebuah pintu gerbang sekaligus jalur air bagi para pendatang khususnya para pendatang dari negri china.
Nama Teluk Naga ketika mendengar itu mungkin sepintas di fikiran kita timbul pertanyaan “apa dahulunya di Teluk Naga ada naga”?, Tentu saja tidak ada naga disana…
Nah,, kali ini kita akan membahas Sejarah Nama Teluk Naga
Masyarakat Thionghoa Banyak Yang Datang Ke Teluk Naga
Dahulu Teluk Naga menjadi salah satu jalur transfortasi kapal untuk menuju benteng(didaerah kabupaten Tangerang dan menjadi pusat perekonomian) pada saat itu melalui muara yang berada dipantai Tanjung pasir(nama sekarang) melintasi sungai kali baru(nama sekarang) terus menuju kali Cisadane, selain melewati aliran sungai kali baru jalur transfortasi air juga dapat di tempuh dari sungai Cisadane melalui sungai kali mati dan melintasi desa Pangakalan sampai terus tembus ke muara Tanjung pasir.
Indikasi yang memperkuat sungai kali baru menjadi jalur transportasi kapal-kapal dagang pada zaman itu adalah banyak di temukanya pemukiman-pemukiman orang china di pinggiran sungai tersebut, masyarakat di sekitar menyebut mereka sebagai komunitas China Kandang Genteng(letaknya di DS. Tanjung burung kec. Teluknaga). Begitu pula banyak di temukannya komunitas orang cina di pinggiran sungai di desa pangkalan tepatnya di kampung kober.
Sama halnya dengan china benteng, orang china kandang genteng dan cina kober telah lama bermukim di sana sehingga mereka dapat beralkulturasi dengan pribumi lokal. Ciri fisik merekapun hampir tidak menyerupai orang cina pada umunnya tetapi lebih condong ciri fisik pribumi(sama halnya dengan orang cina benteng).
Selain menjadi jalur transfortasi air bagi para pendatang dari negri cina sungai kali baru pun menjadi jalur perdagangan dari benteng sungai cisadane menuju ke pantai Tanjung pasir(nama sekarang) lalu di teruskan menuju pelabuhan sunda kalapa, menurut keterangan para sesepuh masyarakat, pada zaman dahulu banyak kapal-kapal pengangkut kelapa yang melintasi sungai kali baru untuk menuju pelabuhan sunda kalapa dan juga menuju benteng.
Selain menjadi jalur transfortasi air bagi para pendatang dari negri cina sungai kali baru pun menjadi jalur perdagangan dari benteng sungai cisadane menuju ke pantai Tanjung pasir(nama sekarang) lalu di teruskan menuju pelabuhan sunda kalapa, menurut keterangan para sesepuh masyarakat, pada zaman dahulu banyak kapal-kapal pengangkut kelapa yang melintasi sungai kali baru untuk menuju pelabuhan sunda kalapa dan juga menuju benteng.
Indikator pendukungnya adalah karna pada zaman dahulu daerah di pinggiran sungai kali baru dan umumnya di daerah Teluk Naga terdapat banyak sekali perkebunan kelapa yang masih bisa kita lihat sampai saat ini, seperti di DS. Kohod, Tanjung Burung, dan daerah lain sepanjang bantaran sungai Kali Baru
Di karenakan banyaknya imigran cina yang bermukim di daerah Tangerang maka banyak sekali masyarakat thionghoa yang berada di sana, bahkan mereka seakan sudah menyatu dengan pribumi, baik itu secara adat istiadat maupun kultur sosialnya, ke akraban komunitas cina dan pribumi masih bisa kita saksikan di daerah Tangerang, mereka(masyarakat thionghoa&pribumi) menyatu tampa ada jarak di antaranya.
hal ini menjadi bukti tertanamnya sifat toleransi masyarakat Kabupaten Tangerang terhadap komunitas cina yang sudah di tanamkan oleh nenek moyang mereka dari dahulu kala, kuatnya toleransi dan keramahan masyarakat menciptakan berbagai macam akulturasi dari 2 kebudayaan yang sekarang telah resmi menjadi budaya masyarakat Tangerang, seperti tari cokek gamang kromong dan lain-lainya.
Itu lah sedikit Sejarah Asal Usul Nama Teluk Naga yang berasal dari perahu para pedagang dari negeri China yang terdapat ornamen Naga di Kapalnya. Jadi Teluk Naga bukan karena ada Naganya yah,, hehe..
Terimakasih sudah mengunjungi situs ini, semoga bermanfaat.🙏
