Bendera Kesultanan Banten |
Sejarah Sultan haji adalah Raja Kesultanan Banten yang ke 6, beliau di kenal sebagai pengkhianat dengan bekerja sama kepada pihak Belanda untuk mendapatkan tahta kerajaan Banten. Atas semua ulahnya Banten mengalami kelemahan dan akhirnya jatuh ketangan Belanda.
Nah, berikut ini kita akan membahas seputar sejarah sultan Haji dan pengkhianatanya.
Sejarah Sultan Haji
Sultan Haji bernama asli Suktan Abu Nashar Abdul Qahar dia adalah seorang sultan diKesultanan Banten ke6 menggantikan ayahnya yaitu Sultan Ageng Tirtayasa, dia naik tahta pada tahun 1683 – 1687 setelah terjadi perebutan kekuasaan untuk menjadi Sultan Muda Antara dia dengan saudara kandungnya yang bernama pangeran Purbaya, hal tersebut membuat sultan Ageng Tirtayasa turun tahta untuk mencegah perang saudara, usaha Sultan Haji ini di bantu oleh Belanda.
Baca juga : Runtuhnya Kerajaan Banten
Sultan Haji juga tercatat pernah mengirimkan utusan sebanyak 2 orang, untuk menemui Raja Inggris pada tahun 1682 dengan tujuan mendapatkan dukungan dan bantuan berupa senjata dan lain-lain.
Kerja Sama Sultan Haji Dengan Belanda
Kerja sama tersebut tercatat didalam surat perjanjian antara Belanda dan Sultan Haji dan ditanda tangani pada tahun 1684.
Perang Saudara
Setelah perjanjian tersebut pihak VOC berkuasa penuh atas monopoli perdagangan di pelabuhan Banten, melihat anaknya yang berkerja sama dengan VOC membuat Sultan Ageng Marah sehingga dia memutuskan untuk menyerang anaknya dan mengepung Keraton Surosowan, akhirnya terjadilah perang saudara disana.
Baca juga: Uraian Sultan Ageng Tirtayasa
Atas Bantuan dari VOC, Sultan Haji memenangkan pertarungan tersebut, dan berhasil menangkap dan memenjarakan Sultan Ageng Tirtayasa didalam Benteng Speelwijk, sebelum di pindahkan ke Batavia.
Sementara VOC terus mengejar para pengikut setia Sultan Ageng yang di pimpinan oleh Pangeran Purbaya dan Syekh Yusuf.
Wafatnya Sultan Haji
Wafatnya Sultan Haji pada tahun 1687 menyisakan luka begitu dalam di Kesultanan Banten, sebab sepeninggal Sultan Haji, Banten secara penuh berada pada kendali Belanda bukanhanya Monopoli perdagangan di pelabuhan melainkan semua urusan kerajaan berada pada kendali Belanda, bahkan pengangkatan Sultan pun atas seijin dari Belanda.
Dengan kondisi tersebut membuat Banten semakin terpuruk, banyak terjadi peperangan saudara yang di akibatkan perebutan kekuasaan, kesengsaraan rakyat banten akibat faktor ekonomi membuat mereka berontak terhadap Belanda.
Itulah sejarah Sultan Haji yang menjadi biang keladi atas kemunduran kerajaan Banten, mohoon maaf jika ada kesalahan dan terimakasih sudah mengunjungi blog ini, jangan sampai bosen yah.