Sejarah Wabah Penyakit Di masa Kesultanan Banten

Sejarah Wabah Penyakit Dimasa Kesultanan Banten
Lukisan Pelabuhan Banten

Di tahun 2020 ini ada sebuah Wabah Penyakit menular yang melanda hampir ke seleruh dunia dan menyebabkan banyak orang yang meninggal. Nah taukah kamu bahwa ternyata di Indonesia khususnya didaerah Banten pernah ada wabah penyakit serupa pada masa Kesultanan Banten yang mengakibatkan sepertiga penduduk Banten meninggal akibat ini.

Nah kali ini saya akan membahas seputar sejarah Wabah Penyakit Dimasa Kesultanan Banten

Sejarah Wabah Penyakit Dimasa Kesultanan Banten

Di Banten ada sejarah tentang wabah yang menyerang dan menewaskan penduduk Banten pada sekitar abar 17M. Sejarah ini tercatat di sebuah buku yang berjudul Puncak Kekuasaan Mataram yang ditulis oleh H.J de Graaf.

Dibuku itu tercatat ada sebuah laporan ke kerajaan Belanda pada tahun 1625 yang menginformasikan tentang adanya wabah penyakit menular hingga membuat banyak penduduk Banten yang wafat hanya beberapa bulansaja selain diBanteb wadah tersebut juga menjangkit daerag Batavia dan Cirebon, surabaya.

Baca juga
Sejarah Kerajaan Banten Terlengkap

De Graaf dalam bukunya mengatakan kebanyakan orang yang meninggal disebabkan oleh penyakit menyerang pernapasan atau  paru-paru yang bikin orang yang terinfeksi menjadi sesak nafas, hal ini menjadi hanya beberapa jam saja orang tersebut meninggal.


Jumlah Penduduk Yang meninggal

Wabah ini dijuluki sebagai Wabah Pes oleh Claude Guilliot historyan Prancis, menurutnya wabah ini menyebabkan spertiga masyarakat Banten meninggal akibat terjangkit Virus ini.

H.J. de Graaf, seorang sejarahwan sekaligus pakar Jawa kuno, dalam bukunya Puncak Kekuasaan Mataram, menyebutkan ketika Surabaya menyerah, nampak kemunduran aktivitas tentara dari Sultan Agung. Kemunduran tersebut selain disebabkan oleh menurunya energi/stamina dipeperangan selama bertahun-tahun tetapi disebabkan juga oleh wabah menular ini.

Dalam laporan pada tahun 1625 tersebut melaporkan bahwa wabah menular itu menyebabkan sepertiga mayarakat Banten meninggal akibat wabah tersebut. 

Di Batavia ada sebagian orang Kristen meninggal juga karena penyakit ini.  Bukan hanya terjadi di Banten dan Batavia tetapi wabah ini juga menjangkit daerah lain seperti Cirebon, Jepara, Tegal, Kendal sampai ke Surabaya.

Baca juga: Masuknya Islam di Banten Pada Abad Ke 10

Menurut H.J De Graaf dalam bukunya bahwa wabah menular ini masih terjadi ditahun 1626, banyak masyarakat yang waktu itu berprofesi sebagai petani, mereka terinfeksi Wabah tersebut, hingga hal ini menyebabkan sektor persawahan menjadi lemah, karna tidak terurus sampai-sampai sawah-sawah pun menjadi gersang.

Tidak ada yang mengetahui kapan wabah ini berakhir, hanya didalam buku yang ditulis oleh H.J De Graaf mengatakan wabah ini masih ada dan tercatat di tahun 1627.

Nah itulah sejarah wabah penyakit yang ada dizaman Kesultanan Banten, jadi jangan lupa share yah keteman-teman kalian dan untuk mengetahui tentang sejarah lainya diblog ini