Tempat Hukuman Gantung Pemberontakan Tambun |
Rama Ratu Jaya merupakan seorang pemimpin sekaligus seorang inspirator dari Pemberontakan Tambun yang terjadi ditahun 1869, mungkin nama Rama terdengar asing oleh sebagian orang, maka dari pada itulah menjadi tugas kita untuk mempelajari sejarah agar para pelaku sejarah yang berjasa terhadap bangsa kita, namanya akan selalu teringat dan abadi.
Nah, berikut ini saya akan saya akan menceritakan sejarah tentang Sejarah Pemberontakan Tambun
Biografi Rama Ratu Jaya
Rama Ratu Jaya memiliki nama asli Rama, sedangkan Ratu Jaya adalah nama kampung halaman atau tempat kelahiranya yaitu di Ratu Jaya Depok. Didalam keseharianya Rama mengaku bahwa dirinya adalah seorang Pangeran yang ia sebut sebagai Pangeran Ali Basah.
Ratu Kiranawati menurut cerita masyarakat ia merupakan salah satu permaisuri dari Raja Siliwangi (1521-1535). Sepeninggal Prabu Siliwangi Ratu Kiranawati memilih hijrah ke Depok. Kampung yang ia tempati kelak dinamakan Ratu Jaya.
Baca Juga : Pemberontakan Petani Di Tangerang
Awal Pemberontakan Tambun
Rama dikenal sebagai seorang guru beladiri yang terkenal dan memiliki banyak pengikut sampai ke daerah Tambun, kebanyakan dari murid Rama, mereka berprofesi sebagai seorang petani.
Baca Juga : Sejarah Haji Darip Ulama Dan Panglima Betawi
Pemberontakan Tambun
Pemberontakan Tambun terjadi pada 3 april 1869 mereka menargetkan penyerang ke kantor Asisten Residen Belanda yang berada didaerah Tambun.
Didalam penyerangan tersebut memang tidak banyak korban dari pihak Belanda tetapi setidaknya dalam penyerangan tersebut, Rama dan para pengikutnya berhasil membunuh Asisten Residen Belanda, hingga kabarnya sampai kepada Ratu Belanda pada saat itu.
Baca Juga : Sejarah H. Entong Gendut, Pemberontakan Condet
Hukuman Gantung pengikut Rama Pemberontakan Tambun
Sebelum dijatuhkan hukuman gantung, Gubernur Jendral Belanda pada saat itu mengirimkan surat kepada Ratu Belanda untuk meminta Ratu menjatuhkan Hukuman terhadap 33 orang pemberontak pengikut Rama tersebut.
Hingga akhirnya 33 orang tersebut menjalani hukuman gantung didaerah yang sekarang dikenal sebagai Lapangan Jendral Urip Suhardjo.
Rencananya eksekusi tersebut dilakukan dengan 4 klompok, kelompok pertama berjumlah 9 orang menjalani hukuman gantung dan meninggal, tetapi setelah proses eksekusi terhadap 9 orang tersebut, tiba-tiba datangah para penunggang kuda utusan Ratu Belanda yang membawa surat dari Ratu Belanda yang selama ini ditunggu-tunggu oleh Gubernur Jendral.
Isi surat tersebut memutuskan Hukuman Kerja Paksa selamanya terhadap 33 orang pemberontam tersebut, naas 9 orang sudah terlanjur tewas dieksekusi hukuman gantung akibat tindakan Gubernur Jendral yang menyalahi prosedur.
Nah itulah sedikit cerita tentang Rama Ratu Jaya sebagai seorang pemimpin dan inspirator dari Pemberontakan Tambun.
Jangan lupa share kepada teman-teman kalian untuk selalu mempelajari sejarah, sekian dari saya terimakasih sudah mengunjungi Blog ini