Biografi Sunario Sastrowardoyo : Lengkap

Sunario Sastrowardoyo

Biografi Sunario Sastrowardoyo : Lengkap


Sunario Sastrowardoyo – masih ingat tentang Biografi Tokoh Sumpah Pemuda diartikel sebelumnya?, disana mungkin penjelasan tentang Sastro hanya sedikit, tapi pada kali ini saya akan mengulasnya lebih detail lagi.

Sastro adalah salah satu pemuda perwakilan dari Jong Java yang tergabung dalam gerakan pemuda yang melahirkan sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

Sunario Sastrowardoyo pada Kongres Pemuda II menjabat sebagai Penasihat Panitia Kongres yang di ketuai oleh Soegondo Djodjopuspito, dan wakilnya Djoko Marsaid. Baca juga Biografi W.R Supratman.

Kita sebagai pemuda wajib menghafal nama-nama kaum muda yang mencetuskan gerakan Sumpah Pemuda dimana aksi ini melahirkan persatuan bangsa Indonesia, dan sebagai gerbang menuju Kemerdekaan.

Sunario adalah tokoh pergerakan nasional, dan seorang pemuda yang terlibat dalam dua peristiwa penting yakni Manifesto 1925 dan Kongres Pemuda II, ada hal yang menarik dalam sejarah hidup Sunario Sastrowardoyo, dia berada didalam peran peralihan Strategi perjuangan Bangsa untuk meraih kemerdekaan dari berjuang dengan fisik menjadi perjuangan dengan perpolitikan dan akhirnya melahirkan gerakan Sumpah Pemuda yang menjadi pemersatuan nasional.

Prof. Sunario seorang pejuang Sejati yang senantiasa selalu memegang prinsip perkuangan dan memiliki kekuatan iman yang besar, dia tidak lapuk meski dihantam beribu rintangan, halangan dan cobaan, dia juga tidak merasa tinggi ketika berada di puncak dan selalu menanamkan semangat 45 didalam jiwanya.

Salah satu jasa beliau setelah kemerdekaan adalah mengumpulkan para tokoh yang terlibat dalam peristiwa Sumpah Pemuda, dia juga meminta Pemda DKI untuk mengelola dan merehabilitasi bangunan di Keramat Raya yang dulunya milik Sie Kong Liang yang menjadi saksi bisu sejarah perjuangan pemuda. Pada akhirnya gedung tersebut disepakati menjadi Gedung Sumpah Pemuda.

Sosok Sunario sendiri harusnya dijadikan contoh oleh generasi muda untuk menanamkan jiwa nasionalis, dan turut terjun atau memperhatikan keadaan bangsa dan Negara, jangan sampai kita menjadi generasi yang buta kehidupan sosial dan bernegara.

Biografi Sunario Sastrowardoyo

Mr. Sunario Sastrowardoyo lahir pada tanggal 28 Agustus 1902 di Madiun, Jawa Timur. Bapaknya bernama Sutejo Sastrowardoyo dan ibunya bernama Sayuti Kartokusumo.

Sunario anak sulung dari 14 bersaudara, memiliki 13 orang adik laki-laki serta perempuan, dia adalah tokoh muda uang ikut andil secara langsung dalam dua peristiwa besar didalam sejarah nasional. Kedua peristiwa itu yakni :

  • Manifesto 1952

Gerakan ini dicetuskan oleh organisasi Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Leiden, Belanda. disini Sunario menjabat sebagai Sekretaris II, dan Mohammad Hatta sebagai Bendahara I dan diketuai oleh Wirjosandjojo.

  • Kongres Pemuda II

Kongres Pemuda II yang kita ketahui melahirkan Sumpah Pemuda sebagai gerakan politik para pemuda, menyatukan bangsa Indonesia.

Pendidikan Sunario Sastrowardoyo

Prof. Mr. Sunario Sastrowardoyo sewaktu kecil menjalani proses pendidikan di Frobel School atau setara dengan Taman Kanak-kanak di Madiun pada tahun 1908. di sana ia lebih banyak diajar oleh guru-guru wanita, diantaranya bernama Nn. Acherbeek dan Nn. Tien.

Setelah lulus, kemudian dilanjutkan ke Europeesche Lagere School atau ELS (setara dengan sekolah dasar) di Madiun tahun 1909 sampai 1916. disini ia tinggal bersama kakeknya yang merupakan pensiunan Mantri bernama Sastrosentono.

Beliau merupakan murid yang cerdas dan selalu hadir disetiap jadwal sekolahnya. Setelah lulus dari ELS dia melanjutkan pendidikan nya ke MULO atau Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (Setara dengan SMP, sekolah menengah pertama) selama satu tahun.

Prof. Mr. Sunario Sastrowardoyo wafat pada tanggal 18 Mei 1997 di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, pada usianya yang ke 94 tahun setelah tiga tahun sebelumnya ditinggal sang istri.

Riwayat Karier Sunario

Dikutip dari berbagai sumber, Sunario pernah memiliki riwatar bekerja di Badan Pekerja KNIP ( Komite Nasional Indonesia Pusat) setelah masa kemerdekaan.

Lalu di tahun 1963 sampai 1966, Sunario Sastrowardoyo pernah menjadi rektor di Universitas Diponegoro, Semarang dan IAIN Al-Jami’ah Al-Islamiyah Al-Hukumiyah pada tahun 1960 sampai 1972.

Pada tahun 1995, dia menjabat sebagai ketua di Delegasi RI dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung