Prasasti Kebon Kopi
prasasti kebon kopi |
Isi Prasasti Kebon Kopi – Prasasti ini adalah satu diantara banyak peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang ada di abad keempat sampai ketujuh Masehi. Prasasti Kebon Kopi berupa ukiran kaki gajah di atas batu besar dan berisi mengenai sejarah raja atau penguasa di Kerajaan Tarumanegara waktu itu.
Prasasti Kebun Kopi ditemukan oleh beberapa penebang yang tengah membikin perkebunan kopi di tahun 1863. Selanjutnya pemilik kebun yang memiliki nama Jonathan Rig memberikan laporan penemuan prasasti itu ke arketipe yang waktu itu masih pada periode penjajahan Belanda atau sekarang dikenali dengan Museum Nasional Indonesia.
Posisi penemuan prasasti Kebon Kopi ada di wilayah yang sekarang jadi situs Ciaruteun persisnya di Kabupaten Bogor, Kecamatan Cibungbulang, Dusun Ciaruteun (Dusun Muara). Tidak hanya Prasasti Kebun Kopi, di area itu ditemukan beberapa prasasti, yaitu Prasasti Muara Cianten dan Prasasti Ciaruteun. Dahulunya ada Prasasti Kebun Kopi ke-2 di wilayah itu, tetapi sekarang kehadiran prasasti itu sudah raib (dicuri orang)
Prasasti Kebun Kopi mempunyai tinggi 69 cm, dan lebarnya 105 sampai 164 cm. Dari ukuran itu, prasasti ini bisa digolongkan sebagai prasasti yang mempunyai ukuran besar dan mempunyai makna khusus yang terkait dengan sejarah Kerajaan Tarumanegara. Prasasti Kebon Kopi berupa batu besar dengan pahatan sepasang telapak gajah di atasnya, selanjutnya di atas batu itu ada tulisan yang disebut sebagai isi dari prasasti Kebon Kopi.
Isi Prasasti Kebon Kopi
Isi Prasasti Kebon Kopi berbentuk tulisan/huruf palawa dan memakai bahasa Sansekerta, kalimatnya ialah “Jayavisalasyya Tarumendrasya hastinah… Airwaytabhasya vibatidam – padadyayam”. Isi Prasasti Kebun Kopi mempunyai makna “Pada tempat ini / di sini terlihat ada gambar sepasang telapak kaki..yang serupa dengan Airawata, gajah / penguasa yang paling kuat di Taruma ataupun lebih dikenali dengan Tarumanegara… dan.. Pemerintahan Sukses “.
Dari isi Prasasti Kebun Kopi itu kita bisa menganalisis jika di satu tempat ada sepasang telapak kaki gajah yang serupa dengan telapak kaki gajah beberapa penguasa kerajaan Tarumanegara namanya Airawata. Posisi penemuan prasasti Kebon Kopi memiliki jarak lebih kurang 19 km dari pusat perkotaan Bogor.
Kenapa disebutkan prasasti Kebon Kopi? Sama seperti yang diterangkan di atas, sebab prasasti ini ditemukan di lokasi yang akan jadi perkebunan kopi oleh beberapa penebang. Sama seperti yang kita kenali, beberapa peninggalan kerajaan yang berhasil ditemukan umumnya memakai nama tempat ditemukan prasasti, sebagai nama prasasti, dan candi.
Sejarah Penemuan Prasasti Kebun Kopi
Di tahun 1863, Jonathan Rig, seorang tuan tanah pemilik perkebunan kopi di dekat Buitenzorg (sekarang Bogor), memberikan laporan penemuan prasasti di tanahnya. Penemuan prasasti ini disampaikan ke Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (sekarang Museum Nasional Indonesia) di Batavia (sekarang Jakarta). Oleh karena itu prasasti ini disebutkan prasasti Kebon Kopi.
Di area situs Ciaruteun ditemukan beberapa prasasti. Prasasti Kebonkopi I adalah dari 3 buah prasasti di wilayah ini yang penting nilainya untuk prihal kesejarahan Kerajaan Tarumanagara (era ke-5-7 M).
Dua prasasti yang lain ialah Prasasti Ciaruteun dan Prasasti Muara Cianten, ke-2 nya ditemukan tidak jauh dari prasasti ini. Prasasti Kebon Kopi I dan Prasasti Ciaruteun sudah diatur dan dikasih cungkup (atap pendopo peneduh). Sesungguhnya ada juga Prasasti Kebonkopi II yang pernah ditemukan di posisi yang memiliki jarak kira-kira 1 km dari posisi ini, tetapi sekarang prasasti Kebon kopi II sudah raib
Begitu ulasan berkaitan Isi Prasasti Kebun Kopi Pusaka Kerajaan Tarumanegara , mudah-mudahan berguna untuk pembaca. Terima kasih